Kamis, 20 Oktober 2016

Teknik Ingatan

otak kanan 

           
            Keberadaan informasi dan pengetahuan menyerbu cepat seorang manusia dengan kecepatan tinggi dan berlipat-lipat setiap tahunnya. Manusia pun turut  memerlukan keterampilan tertentu agar dapat menyerap informasi tersebut lebih cepat. Namun terkadang potensi otak yang dimiliki manusia kurang tergali dengan baik dan belum digunakan secara optimal, sehingga menyebabkan manusia tertinggal informasi dan keterampilan tersebut.
            Teknik ingatan merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan daya ingat seseorang sehingga penggunaan otak berada dalam kondisi yang optimal. Daya ingat yang baik akan membantu seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dan profesi sehari-hari. Adapun langkah awal dalam mengembangkan teknik ingatan adalah adanya sebuah komitmen. Berkomitmen untuk mengaplikasikan teknik ingatan yang sudah dipelajari selama beberapa minggu.

Fenomena Lupa
            Lupa merupakan suatu keadaan dimana membuat seseorang terganggu karena pecahnya konsentrasi konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga ragu-ragu dan mengurangi kenyamanan. Kelupaan dapat disebabkan oleh berbagai hal yang pertama adalah anda belum sadar saat memulai aktivitas, yang kedua anda belum merekam yang anda lakukan dan yang terakhir adalah ketidakmampuan anda dalam menggali ingatan dengan akurat.

Dasar Otak
            Otak merupakan bagian tubuh manusia yang terletak dibelakang tengkorak dan berbobot setengah kilogram. Para ahli dalam biologi membagi organ ini menjadi lima bagian yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah, sumsum sambung dan jembatan varol.
            Teori otak popular dengan perbedaan antara otak kanan dan otak kiri yang memiliki fungsi yang berbeda pada tahun 1960 dan 1970. Otak kiri memiliki daya ingat yang bersifat jangka pendek dan biasanya berhubungan dengan perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, dan logika. Otak kanan memiliki daya ingat yang bersifat jangka panjang dan berhubungan dengan persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.

Pondasi Teknik Ingatan
            Teknik ingatan memiliki tiga pondasi yaitu imajinasi, asosiasi dan lokasi.
1.    Imajinasi
Imajinasi merupakan kemampuan untuk melihat, mendengarkan dan merasakan berbagai hal dan kemampuan menciptakan situasi dan gambaran dalam pikiran. Banyak orang yang memiliki kesulitan untuk berimajinasi, namun imajinasi bisa dilatih. Imajinasi menjadi dasar dalam teknik ingatan.
2.    Asosiasi
Asosiasi merupakan kemampuan untuk mengambil suatu objek yang dikenal kemudian menghubungkannya dengan sesuatu yang ada untuk mengingatnya. Misalnya ketika anda mencatata kata “durian” maka anda akan mengingat baunya dari buah tersebut, rasa dari buah tersebut, kulit buah tersebut dan lain sebagainya.
3.    Lokasi
Sebuah informasi akan mudah diingat apabila dikaitkan dengan lokasi yang sudah dikenal, dimana lokasi harus tersusun dalam urutan tertentu. Misalnya apabila ingin mencari buku “Melipatgandakan Potensi Otak” di perpustakaan yang memiliki koleksi 1 juta buku. Jika keseluruhan buku tersebut ditumpuk dan disusun dalam rak tertentu dan dibuatkan katalognya, maka akan mempermudah untuk mengetahui lokasi buku tersebut.

Teknik Ingatan
Seseorang dapat memiliki daya ingat yang baik dengan menggunakan beberapa teknik ingatan. Teknik ingatan tersebut antara lain:
1.    Teknik Sambungan
Biasanya dikenal dengan teknik hubungan. Teknik ini merupakan teknik daya ingat yang paling sederhana. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengingat urutan kata yang biasanya sudah digunakan. Seperti daftar belanja. Didalam daftar belanja biasanya terdapat kata yang berurutan dan saling berhubungan. Perhatikan contoh dibawah ini:
Daftar Belanjaan
Beras 1 Liter
Ayam Potong
Bayam
                                                                                                                                  
      Teknik sambungan ini bisa digunakan dengan cara membuat cerita pendek yang berhubungan antara beras, ayam potong dan bayam untuk membantu mempermdah mengingat urutan kata.
2.    Teknik Gantian Kata
Kata yang kurang papuler seperti forbici, alimentari dan tappeto merupakan kata yang kurang popular ditelinga anda dan tentunya sulit untuk mengingatnya. Teknik gantian kata merupakan teknik ingatan dengan cara mengganti kata yang kurang popular dengan kata atau kumpulan kata sebagai pengganti dengan tujuan agar mudah dikenali oleh pikiran anda. Sebagai contoh:
Kata Asal
Gantian Kata
Forbici
Forum Banci
Alimentari
Ali Pakai Mentari
Tappeto
Tape Jatoh

3.    Teknik Pasak Fonetik
Teknik ingatan yang digunakan dengan cara menukar angka kedalam bentuk kata dengan cara menetapkan kode khusus kemudian menerjemahkan angka menjadi kata-kata dan menambahkan satu atau dua huruf vokal. Sebagai contoh:
Angka
Huruf
0
S
1
D, T
2
N
3
M
4
P
5
L
6
B, J
7
K
8
H
9
G

Misalnya untuk menghafal angka 42, 4 dapat diterjemahkan dengan P dan 2 diterjemahkan dengan N, sehinggan dapat diterjemahkan PN dan ditambahkan huruf vokal e dan a sehingga menjadi PeNa. Dengan cara ini anda dapat lebih mudah mengingat angka dengan menerjemahkannya kedalam huruf.
4.     Teknik Loci
Loci merupakan bahasa Yunani yang berarti lokasi. Teknik ini mengasosiasikan informasi dengan lokasi yang dikenal baik lokasi riil maupun lokasi imajinatif. Sebagai contoh:
Lokasi Anggota Tubuh
Kata yang ingin diingat
Kepala
Shampo
Kening
Koyok
Mata
Cabe
Hidung
Durian
Mulut
Bakso
Telinga
Radio
Leher
Dasi
Dengan lokasi anggota tubuh yang teratur dan berurutan akan membantu anda dalam mengingat kata yang berhubungan dengan anggota tubuh tersebut.
5.    Teknik Pita Pikiran
Teknik ini merupakan teknik yang biasa digunakan karena lebih menarik dan meningkatkan kreativitas seseorang. Peta pikiran dikembangkan oleh Tony Buzan pada awal tahun 1970-an sebagai alat bantu dalam mencatat. Peta pikiran (mind mapping) biasanya dilengkapi dengan warna dan gambar serta kata perwakilan. Catatan yang dilengkapi oleh gambar dan warna biasanya akan mempermudah anda dalam mengingat.
Peta pikiran mengajarkan cara mencatat yang sistematis dan mendorong aliran proses berpikir yang alami, dengan menciptakan umpan balik yang positif antara otak dan catatan. Adapun beberapa manfaat dari peta pikiran antara lain sebagai berikut:
a.       Membantu dalam mereview karna informasi ynag dibaca sudah tersusun dalam kata kunci
b.      Gambar yang terdapat pada cabang pemikiran membantu dalam memberikan kunci sejara imajinier.
c.       Mempersingkat waktu, karena hanya kata ynag memiliki arti saja yang akan dibuat pada peta pikiran, sehingga proses menghafal menjadi lebi cepat
d.      Bentuk peta pikiran, bentuk cabang pikiran, warna, gambar dan variasi tulisan akan membuat peta pikiran menjadi sesuatu yang menarik untuk dibaca sehingga otak optimal dalam menerima informasi.
Dibawah ini merupakan saran untuk membuat peta pikiran:
a.       Menggunakan kertas secara landscape
b.      Suatu pusat pemikiran terletak ditengah kertas kemudian berkembang dengan digambarkannya cabang
c.       Menggunakan gambar
d.      Menggunakan tiga atau lebih warna
e.       Mewujudkan peta  pikiran yang mengaktifkan indra seperti penglihatan, penciuman, pendengaran dan sebagainya
f.       Memvariasikan cabang,tulisan, ukuran dan gambar
g.      Menggunakan ruang secara teratur dan rapih
h.      Menggunakan kode-kode untuk tujuan
i.        Mengusahakan penggunakan satu kata pada satu cabang
Berikut ini merupakan contoh dari peta pemikiran:
Image result for mind map
Semua teknik-teknik diatas dapat digunakan untuk membantu anda dalam mengingat sesuatu dan meningkatkan daya ingat anda sehingga penggunaan otak dalam keadaan yang optimal. Semoga berhasil :)

Sumber:
Ir. Pasaribu, Parlindungan dan Ir. Taufikkurahman Lukman. 2005. Melipatgandakan Potensi Otak. Jakarta: Alex Media Komputindo.
 

Dasar Kewirausahaan



Kewirausahaan atau Entrepreneurship dapat diartikan sebagai proses menciptakan sesuatu yang dinilai memiliki perbedaan dengan yang sudah ada sebelumnya, dimana proses penciptaan tersebut membutuhkan usaha dan waktu. Suatu kewirausahaan terkait dengan resiko finansial, psikologi dan sosial dan penerimaan balas jasa moneter serta kepuasan pribadi dari wirausahawan itu sendiri. Adapun hasil akhir dari kewirausahaan itu sendiri berupa penciptaan suatu usaha baru berikut dengan resiko dan ketidakpastian yang mendasarinya. Jika didalami lebih lanjut, Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis yang berarti perantara.
Kata kewirausahaan tentunya berhubungan erat dengan wirausahawan. Wirausahawan intinya ialah pelaku yang melakukan kewirausahaan. Lebih jelasnya wirausahawan adalah seseorang yang melakukan perubahan nilai dari segi sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi menjadi lebih besar dari yang sudah ada sehingga menimbulkan adanya perubahan, inovasi dan lain sebagainya. Wirausahawan memiliki prilaku yang terbagi menjadi tiga jenis, antara lain adalah sebagai berikut:
1.    Memulai inisiatif.
Maksudnya adalah seorang wirausahawan harus memiliki suatu pemikiran yang berwawasan luas dan dorongan yang berasal dari jiwanya sendiri untuk memulai sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada.
2.    Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial atau ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Maksudnya adalah seorang wirausahawan harus memiiki kemampuan untuk mengatur ulang atau pembuatan aturan baru mengenai sistem dari faktor sosial dan ekonomi dengan cara yang tidak berbelit-belit namun sampai kepada tujuan untuk melakukan perubahan sumber daya, seperti sumber daya manusia untuk mencapai kelancaran dalam berusaha.
3.    Diterimanya resiko dan kegagalan.
Artinya, usaha yang didirikan seorang wirausahawan pastinya melekat pada resiko yang harus ditanggung oleh wirausahawan itu sendiri, seorang wirausahawan haruslah mampu untuk menerima resiko dan kenyataan jika usahanya mengalami kegagalan (misalkan kerugian). Tentunya seorang wirausahawan haruslah menerima dan bangkit dari kegagalan karena roda akan selalu berputar.
Inovasi, satu kata kunci yang menjadi penting bagi seorang wirausahawan. Hal ini disebabkan wirausahawan dituntut utuk menciptakan sesuatu yang baru, yang memiliki kelebihan dari yang sudah ada atau memiliki inovasi agar usaha yang dimiliki dapat bertahan. Jika seorang wirausahawan hanya mengikuti sesuatu yang sudah ada, tidak menjamin usaha yang didirikan akan bertahan, karena prinsipnya kebutuhan konsumen akan selalu berubah dan bertambah. Oleh karena itu wirausahawan harus memiliki inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Mc Clelland menggolongkan karakteristik wirausahawan menjadi sebagai berikut:
1.    Keinginan untuk berprestasi
Seorang wirausahawan haruslah memiliki keinginan yang merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk berprestasi. Berprestasi dalam hal memperoleh prestasi yang terus menerus bertambah, melebihi prestasi sebelumnya.
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
Seorang wirausahawan harus memiliki sisi tanggung jawab terhadap kewajiban atau tugas yang harus dijalankan berhubungan dengan kegiatan usahanya. Tanggung jawab dapat dilihat dari segi material dan moral untuk berbagai pihak.
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat preferensi untuk resiko menengah dalam bentuk uang maupun waktu.
Selain itu terdapat beberapa karakteristik dengan n Ach tinggi yang dapat memberikan potensi kewirausahaan. Karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut:
1.    Kemampuan yang inovatif
Kemampuan inovatif merupakan kemampuan wirausahawan untuk memperbaiki barang dan jasa yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru dan lebihbaik lagi.
2.    Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
Kemampuan wirausahawan yang berhubungan dengan hal yang tidak memiliki struktur dan tidak bisa diprediksi.
3.     Keinginan untuk berprestasi
Kemampuan wirausahawan untuk berprestasi lebih dan tidak mudah menyerah untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
4.     Kemampuan perencanaan realistis
Kemampuan wirausahawan yang menetapkan tujuan yang menantang dan bisa untuk diterapkan.
5.     Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
Kemampuan wirausahawan yang seluruh tenaga dan aktivitasnya bisa diarahkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
6.     Obyektivitas
Wirausahawan ynag bersifat obyektif dalam pengarahan pemikiran dan aktivitas kewirausahaan dengan cara pragmatis.
7.     Tanggung jawab pribadi
Wirausahawan harus memiliki tanggung jawab dan menanggung semua tanggung jawab tersebut, menentukan tujuan sendiri dan memutuskan untuk mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan sendiri.
8.     Kemampuan beradaptasi
Kemampuan wirausahawan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
9.     Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Kemampuan wirausahawan untuk mengorganisasi dan administrasi atau mengatur dan mengurus segala sesuatunya yang berhubungan denganidentifikasi dan pengelompokkan orang yang berbakat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Mc Clelland terdapat 3 kebutuhan dasar yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomis. Kebutuhan dasar tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
Merupakan suatu kebutuhan yang dimiliki untuk terus berprestasi lebih baik dari yang sebelumnya dan tidak menyerah. Contohnya seorang wirausahawan yang bersungguh-sungguh mendapatkan prestasi yang tinggi untuk membuat usahanya dapat mencapai suatu titik keberhasilan dan tidak biasa-biasa saja. Seperti produk yang diciptakan mendapatkan top brand award atau penghargaan lainnya.
2.    Kebutuhan berafiliasi (n Afill)
Merupakan kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain. Contohnya seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya tidak bisa berdiri sendiri sepenuhnya tanpa bantuan rekan kerja atau mitra lain yang terkait seperti supplier, distributor, penanam modal dan lainnya dalam hal mengandalkan untuk menjalankana usaha.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Merupakan kebutuhan untuk mendominasi, mengendalikan, dan meyakinkan orang lain. Contohnya seorang wirausahawan menginginkan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri untuk orang lain. Hal disini jelas bahwa wirausahawan ingin memimpin (mengendalikan orang lain) dan menguasai pasar bukan untuk dipimpin.
Dalam mengidentifikasi peluang usaha baru, dikenal orientasi eksternal dan internal, dimana keduanya merupakan identifikasi peluang usaha baru yang berasal dari luar (keingintahuan minat yang terjadi di dunia) dan dalam (penggunaan sumber daya pribadi), sumber gagasan dalam mengidentifikasi peluang usaha baru adalah sebagai berikut:
1.    Konsumen
Wirausahawan harus memperhatikan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dengan cara memberikan kesempatan dan mengungkapkan suara mereka melalui penyebaran kuesioner misalnya.
2.    Perusahaan yang sudah ada
Wirausahawan harus memperhatikan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan lain dan mengidentifikasi kelemahan dari produk tersebut kemudian memikirkan cara untuk mengembangkan produk yang sudah ada agar lebih baik lagi. Kegiatan ini bisa disebut dengan benchmarking (membandingkan produk yang sudah ada dengan produk yang akan dikembangkan).
3.    Saluran distribusi
Kedekatan wirausahawan dengan kebutuhan akan pasar menjadi sumber gagasan yang baik.
4.    Pemerintah
Sumber gagasan yang berasal dari pemerintah bisa didapatkan dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak paten (pengembangan suatu produk baru)  dan peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan.
5.    Penelitian dan pengembangan
Mengikuti suatu kegiatan penelitian dan pengembangan seperti workshop atau kursus dan sebagainya menjadi sumber gagasan untuk menghasilkan gagasan mengenai produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.
Selain itu terdapat pula beberapa sumber gagasan untuk produk dan jasa yang baru yaitu sebagai berikut:
1.    Kebutuhan akan sumber penemuan
Menemukan dan mengembangkan sesuatu hal yang baru dengan cara mengevaluasi produk yang sudah ada (contohnya menemukan phone holder yang beredar yang memiliki kekurangan).
2.    Hobi atau kesenangan pribadi
Hobi yang menjadi naluri bawaan yang dimiliki wirausahawan menjadi sumber gagasan untuk menciptakan sesuatu hal yang baru (contohnya sudah menjadi hobi untuk mengembangkan produk yang sudah beredar seperti phone holder).
3.    Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Mengamati dan mengidentifikasi berbagai kecendrungan yang mungkin timbul akibat adanya penciptaan atau pngembangan produk (mengidentifikasi phone holder yang berbedar dipasaran seperti apa)
4.     Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Mengamati, mengidentifiasi dan mengevaluasi kekurangan yang dimiliki produk menjadi sumber gagasan untuk menciptakan dan mengembangkan produk baru yang mengatasi kekurangan produk yang sudah ada (mengamati kekurangan yang ada di phone holder yang beredar dipasaran).
5.     Mengapa tidak terdapat ?
Mengidentifikasi dengan memikirkan kelemahan produk yag sudah ada dengan cara memikirkan kenapa “sesuatu” tidak terdapat pada produk yang sudah ada (mengidentifikasi mengapa tidak terdapat seperti misalnya fitur tambahan untuk menyimpan alat tulis pada phone holder).
6.     Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Memikirkan bahwa suatu barang bisa memiliki kegunaan lain yang belum diaplikasikan oleh produk yang sudah ada menjadi sumber gagasan untuk penciptaan dan pengembangan produk baru (phone holder bisa diciptakan atau dikembangkan dengan memiliki dual fungsi).
7.     Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Produk yang akan dicicptakan atau dikembangkan yang berasal dari perusahaan lain atau supplier bisa dimanfaatkanoleh seorang wirausahawan.
Analisa peluang pokok dapat diartikan sebagai suatu proses menghasilkan sebuah informasi yang merupakan rangkuman dari berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Analisa peluang pokok memiliki beberapa unsur, antara lain sebagai berikut:
1.    Biaya tetap
Merupakan biaya yang dikeluarkan tanpa memperhatikan jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan
2.    Biaya variabel
Merupakan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contohnya adalah biaya bahan baku untuk pembuatan sebuah produk
3.    Biaya total
Merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang berhubungan dengan proses produksi
4.    Pendapatan total
Merupakan keseluruhan nilai rupiah penjualan yang diakumulasi dari hasil penjualan seluruh produk
5.    Keuntungan
Merupakan jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari penjualan produk 
6.    Kerugian
Merupakan jumlah biaya total yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari hasil penjualan produk
7.    Titik pulang pokok
Merupakan titik dimana suatu keadaan tidak megalami kerugian maupun keuntungan atau keadaan dimana pendapatan total yang didapatkan sama dengan biaya total yang dikeluarkan,
Kepemilikan suatu badan usaha terbagi menjadi beberapa bentuk. Adapun bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan adalah sebagai berikut:
1.    Kepemilikan tunggal  atau perseorangan (firma)
Merupakan kepemilikan perusahaan yang seluruh kegiatan usahanya dikendalikan oleh satu orang. Perusahaan perseorangan biasanya memiliki modal yang kecil, jumlah tenaga kerja yang terbatas, jumlah dan jenis produk yang dihasilkan terbatas dan alat produksi yang masih sederhana. Kepemilikikan jenis ini memiliki keuntungan antara lain:
a.       Kemudahan dalam admistrasi (pembuatan laporan akhir dan sebagainya)
b.      Kemudahan dalam pengambilan keputusan
c.       Laba dapat dinikmati sendiri karena tidak perlu ada pembagian laba
Kepemilikan jenis ini juga memiliki kerugian yaitu:
a.       Resiko kegagalan ditanggung individu
b.      Memiliki kekuatan hukum yang lemah (nama usaha dapat dicuri orang lain)
c.       Keuslitan dalam mengembangkan usaha karena hanya mengandalkan kekuatan individu
d.      Tidak ada pengendali keputusan, karena keputusan berasal dari individu tanpa ada yang mengawasi
2.    Kongsi
Merupakan kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang sama-sama bekerja sama dalam menjalankan usaha.
Kepemilikian jenis ini memiliki keuntungan antara lain:
a.       Pengeluaran yang lebih sedikit karena ditanggung bersama dan formalitas hukum (perpanjian tertulis)
b.      Kemudahan dalam mendapatkan modal, karena modal tidak hanya dikeluarkan sendiri
c.       Memiliki keterampilan dan kemampuan yang lebih luas serta pengambilan keputusan yang berwawasan luas
Kepemilikan jenis ini juga memiliki kerugian yaitu:
a.       Umur kongsi tidak bertahan lama atau terbatas, dan dapat berakhir kapan saja kemudian membentuk kongsi baru
b.      Rawan terjadi perselisihan antar kepemilikan kongsi
c.       Tanggung jawab yang tidak terbatas minimal bagi seorang rekanan
d.      Kesulitan dalam memperoleh modal dalam jumlah besar
3.    Perusahaan perseroan
Merupakan kepemilikan perusahaan yang kuat akan hukum, dimana saham yang disumbangkan keperusahaan terpisah dengan harta kepemilikan pribadi.
Kepemilikian jenis ini memiliki keuntungan antara lain:
a.       Tanggung jawab dan kewajiban jelas dan terbatas dalam jumlah saham
b.      Memiliki hukum yang kuat
c.       Umur perusahaan lebih panjang dan stabil sehingga lebih terjamin dalam menjalankan usaha
Kepemilikan jenis ini juga memiliki kerugian yaitu:
a.       Biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha lebih besar
b.      Pembayaran pajak yang tinggi karena terdapat berbagai instansi pemerintah
c.       Rahasia perusahaan yang tidak terjamin
d.      Banyaknya peraturan yang harus diperhatikan
Sumber daya manusia termasuk salah satu elemen penting dalam kewirausahaan. Sumber daya manusia merupkan seorang yang memberikan kontribusi berupa produktivitas pekerjaan sesuai dengan jabatan dan kedudukan untuk mencapai suatu tujuan dalam sistem organisasi kewirausahaan. Adapun langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia tersebut sebagai berikut:
1.    Perekrutan karyawan
2.    Seleksi calon karyawan
3.    Pelatihan karyawan
4.    Penilaian hasil kerja
Proses seleksi calon karyawan merupakan salah satu langkah dalam peyediaan sumber daya manusia, proses tersebut memiliki tahapan antara lain sebagai berikut:
1.    Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dan lain sebagainya
2.    Wawancara Pendahuluan
3.    Tes Kecerdasan (intelegence)
4.    Tes Bakat (Aptitude)
5.    Tes Kepribadian (Personality)
6.    Rujukan Prestasi (Performance References)
7.    Wawancara Dianostik
8.    Pemeriksaan Kesehatan
9.    Penilaian Pribadi

Daftar Pustaka

ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27036/kewirausahaan+sebelum+UTS.ppt
http://ediharukaze.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html