Rabu, 09 November 2016

Cerita Sukses Hendy Setiono si Pencetus dan Pemilik “Kebab Turki Baba Rafi”

              Tahukah anda Kebab Turki Baba Rafi? Outlet makanan yang menjual kebab dengan berbagai varian seperti Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab Isi Istimewa, Kebab Gila dan lain sebagainya. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyukai makanan jenis ini, khususnya para anak muda. Tentunya Kebab Turki Baba Rafi tidak muncul begitu saja secara tiba-tiba, berikut adalah kisah Hendy Setiono, si pencetus dan pemilik Kebab Turki Baba Rafi.
            Hendy Setiono, seorang laki-laki kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 merupakan seseorang yang berperan dibalik suksesnya Kebab Turki Baba Rafi. Awalnya pada tahun 2003 Hendy Setiono berkunjung ke Qatar untuk menemui Ayahnya yang bekerja di perusahaan minyak, saat itu ia banyak sekali menemukan kedai penjual kebab  yang sangat ramai pembeli, termasuk ia sendiri yang berkeinginan untuk membeli kemudian mencoba kebab tersebut. Dari pengalaman tersebut, terlintas dipikirannya bahwa mengapa ia tidak menjual kebab di Indonesia saja? mengingat rasa kebab yang sangat enak dan tetntunya kebab belum banyak dijumpai di Indonesia. Selain itu ia ingin memperkenalkan makanan khas Timur Tengah yang belum populer di Indonesia pada saat itu.
            Hendy Setiono yang sama sekali bukan pribadi yang berlatar belakang wirausahawan, dimana ayah nya seorang Operator di Qatar dan ibunya yang berprofesi sebagai guru bertekad untuk membuka peluang bisnis. Sesampainya di Indonesia, ia mencari rekanan bisnis untuk membantunya dalam menyusun strategi bisnis yaitu Hasan baraja. Mereka akhirnya bekerja sama untuk melakukan uji coba dalam penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha untuk menyesuaikan rasa kebab dengan lidah orang Indonesia, karena kebab dengan resep asli memiliki cita rasa yang kaya akan lada dan aroma cengkeh yang cukup kuat, selain itu kebab asli memiliki porsi yang sangat besar. Dengan berbagai pertimbangan, mereka berdua akhirnya berhasil menyesuaikan kebab dengan lidah orang Indonesia dan porsinya juga disesuaikan sesuai dengan ukuran yang pas. Akhirnya ia bertekad untuk berjualan menggunakan gerobak dengan modal awal sebesar 4 juta rupiah yang dipinjam dari sang Adik. Hendy menjual kebab pertamanya di daerah Surabaya. Tempat ia berjualan berjejer dengan tukang martabak, sehingga hal itu membuat konsumennya mengira ia berjualan martabak. Bisnis ini dimulai ketika ia berusia 19 tahun, awal usahanya tentu tidaklah berjalan lancar, restu orang tua yang mengatakan bahwa ia tidak perlu meneruskan bisnis ini. Orang tuanya menginginkan ia untuk meneruskan kuliahnya kemudian bekerja. Namun ketika melihat kesungguhan dan hasil yang Hendy dapatkan, orang tuanya berubah pikiran dan mendukung ia sepenuhnya. Lika liku lain juga pernah dirasakannya mulai dari uang hasil dagangannya dibawa lari karyawannya, karyawan yang sering berganti-ganti, sampai pernah karyawan yang baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar. Hendy menikah pada umur 20 tahun dan meneruskan usahanya bersama sang Istri.
            Nama Kebab Turki Baba Rafi sendiri terdiri dari Turki, Baba dan Rafi. Turki didapatkan dari trade mark Turki yang menarik calon pelanggan karena kebab asal turki adalah kebab yang paling enak. Rafi diambil dari nama anak pertamanya yang bernama Rafi dan Baba yang berarti bapak, jadi Baba Rafi yaitu Bapaknya Rafi. Branding Kebab Turki Baba Rafi awalnya berwarna putih biasa, sampai pada akhirnya diganti dengan warna kuning dan merah agar lebih menarik perhatian konsumen untuk membeli kebab.
            Sebongkah usaha dan kesungguhan Hendy menjalankan bisnis usahanya ini, banyak cara yang dilakukan Hendy untuk memperkenalkan kebabnya, mulai dari acara salam salam di radio seperti “titip salam ya, untuk si A, ditunggu di outlet Kebab Baba Rafi” dengan cara ini banyak orang yang secara tidak langsung mulai mengenal nama outlet tersebut. Selain itu promosi juga dilakukan dengan menyebarkan selebaran yang difotocopy untuk diperbanyak. Lambat laun, Kebab turki Baba Rafi mulai dikenal dan diminati banyak pelanggan. Hal ini membuat Hendy untuk berfikir membuka cabang pertamanya dengan alasan membuka cabang dapat membantu konsumen yang kelaparan dan membantu membuka lapangan pekerjaan. Selain itu ia berpikir jika hanya satu gerai akan mengalami pertumbuhan yang lama, langkah selanjutnya yang ia ambil adalah mengumpulkan keuntungan pada gerai pertama, kemudian membuka cabang kedua, lalu mengumpulkan keuntungan lagi kemudian membuka cabang ketiga, begitu pula seterusnya. Cara seperti ini menurut Hendy masih tergolong lambat pertumbuhannya sehingga ia berpikir untuk mendirikan franchise.
            Hendy hanya butuh waktu 3 sampai 4 tahun untuk mengembangkan sayapnya dengan usaha dan kesungguhannya. Penghujung tahun 2006 ia memiliki 100 outlet yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Saat ini usaha kebabnya menjadi sangat besar hingga ke tujuh negara yaitu Malaysia, Filipina, China, Srilanka, Brunei Darussalam, Singapura dan Belanda. Fantastisnya lagi, omset yang ia dapatkan hingga 16 miliar per tahun. Hendy juga telah berhasil mengembangkan 4 waralaba lainnya yaitu roti maryam Aba Abi, Piramizza dan Ayam Bakar Mas Mono. Berikut ini potretan Hendy Setiono si pencetus dan pemilik “Kebab Turki Baba Rafi”

Daftar Pustaka